New Post

SIFAT SHALAT NABI

Thursday, January 29, 2009
















Read Full 0 comments

Buku Tamu

Saturday, January 24, 2009
Silahkan Tinggalkan Pesan Anda disini
Read Full 0 comments

Vertical Caving, Organisasi Rigging

Friday, January 23, 2009
Organisasi Rigging, Yang dimaksud dengan organisasi rigging adalah manajemen dan pembagian kerja saat pembuatan lintasan. Persiapan dan pengaturan yang dilakukan meliputi banyak hal yakni: I. Peralatan Hal ini dilakukan sebelum mulai penelusuran, meliputi : 1. Penentuan dan penghitungan jumlah alat yang akan dibawa. Hal ini dibedakan atas : Penelusuran gua baru. Jumlah peralatan yang dibawa berdasarkan target waktu penelusuran yang akan dilakukan, ataupun perkiraan kedalaman gua yang akan ditelusuri. Perkiraan kedalaman dan panjangnya dapat diperkirakan dengan analisis geologi dan peta topografi, serta dibandingkan dengan gua-gua sekitarnya (jika pernah ditelusuri). Penelusuran gua yang pernah ditelusuri sebelumnya. Jumlah perlatan bisa dihitung dari jumlah pitch dan panjang tiap pitch yang telah diketahui sebelumnya karena penah menelusuri atau dengan membaca peta gua. 2. Packaging peralatan Peralatan yang dibawa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasar efisiensi penggunaan dan pantangan, dengan menggunakan tackle bag tersendiri: Tali Tali dimasukkan kedalam tas khusus(sendiri), jangan dicampur dengan barang-barang lain terutama bahan kimia (karbit, dye tracing, batery, dll) dan makanan. Gulung tali kedalam tas dengan ujung yang pertama kali masuk dibuat simpul 8 tunggal dan simpul 8 double pada paling ujung. Berfungsi untuk menyambung tail bila ternyata tali sudah habis sebelum mencapai dasar pitch. Dan yang terpenting mencegah rigging man "terjun bebas". Ingat!!! Seorang vertical caver berpengalaman pernah mengalami hal ini dan harus ditebus dengan nyawanya!! Jika menelusuri gua yang pernah ditelusuri dan diketahui kedalaman masing-masign pitch, masukkan tali sesuai dengan urutan panjang tali yang dimiliki. (Jika panjang tali yang dimiliki tidak seragam). Tiap ujung tali diberi label panjang tali sehingga memudahkan untuk manajemen tali yang berhubungan dengan kedalaman pitch. (Lihat Gambar) Masing-masing ujung tali diberi kode panjang tali . Perlatan dari logam Perlatan ini berupa carabiner, pengaman sisip, bor tebing, hammer dan lain sebagainya. Masukkan peralatan ini dalam tas tersendiri. Jika terlalu berat dapat dipisahkan menjadi beberapa tas. Untuk gua yang pernah ditelusuri, pemisahan lebih baik tidak berdasar pada jenisnya, misalkan carabiner dimasukkan ke dalam satu tas, pengaman sisip di tas yang lain, namun berdasar kebutuhan tiap pitch. Peralatan dari kain. Perlatan yang dimaksud adalah webbing, sling, ataupun tali potongan pendek yang dipergunakan untuk rigging. Sebagaimana dengan tali, peralatan ini sensitif terhadap bahan kimia. II. Pembagian tim Tim rigging yang baik minimal 2 orang. dengan pembagian tugas sebagai berikut. a. Pemasang lintasan. Bertugas memasang lintasan dan leader. Sebagai pemasang lintasan dia bertanggung jawab atas keselamatan penelusur lainnya saat melewati lintasan yang dibuat, jadi lintasan ini harus benar-benar aman untuk penelusur lainnya. Sehingga ada kesepakatan bahwa pembuat lintasan harus yang pertamakali turun pada lintasan tersebut. b. Pembantu.(assisten rigging) Orang ini berugas untuk menyiapkan dan memberikan alat yang dibutuhkan oleh pembuat lintasan, juga sebagai belayer saat orang pembuat lintasan harus melakukan traversing ataupun pemanjatan pada saat memasang lintasan.
Read Full 0 comments

Proses-proses Yang Mempengaruhi Terjadinya Gua

Gua : adalah setiap ruangan bawah tanah alam di bebatuan yang cukup dimasuki manusia. (Union Internationale de Speleologie). Gua : lubang alam yang ada di bumi. (William B. White, 1988) Beberapa referensi yang mengulas proses-proses terjadinya gua, diantaranya adalah: Geomorphology and Hydrology of Karst Terrains (William B. White, 1988) Karakteristik bentuk lahan di kawasan karst adalah: - bentukan negatip yang tertutup, dengan berbagai ukuran dan susunan - drainase permukaan yang terputus - gua-gua dan sistem aliran bawah permukaan Tingkat perkembangan bentuk lahan kawasan karst, secara umum berbeda satu kawasan dengan yang lainnya. Mulut gua terbentuk secara kebetulan. Sebagian terbentuk berhubungan dengan sumber air atau tempat keluarnya air yang juga membentuk gua. Misalnya mulut gua yang berupa swallow hole atau mulut mata air. Sebagian mulut gua terbentuk dengan downcutting dari lembah permukaan yang memotong lorong gua. Sebagian lain terbentuk dengan proses yang komplek: upward stopping of cave passage, sinkhole collapse, atau perpotongan vertical shaft dengan lorong gua. Swallow hole : pengertian ini dipergunakan untuk menandai tempat dimana aliran air menghilang menuju bawah tanah Vertical shaft : pada bentuk ideal, merupakan silinder dengan dinding vertikal merombak perlapisan melawan inklinasi perlapisan. Collapse : runtuhan Karst Geomorphology and Hydrology (D.C Ford & P.W. Williams,1989) The Science Of Speleology (G.T Warwick. Geomorphology and cave) Dome pit (page 100): Disebabkan oleh solution yang menuju keatas, di back up oleh air lipasan banjir pada chamber, terbentuk sepanjang joint utama. (Renault, 1952 a dan b). (Maucci, 1952, 1958) menyebutnya erosi terbalik (inverse erosion). Karst Landform (Marjorie M. Sweeting, 1972) Faktor-faktor yang mempengaruhi bentukan lorong gua (133): - Bentuk kapilaritas primer - Karakter petrologi dan kimia batugamping - Struktur batugamping, seperti dip, joint, dan fault, dll - Tipe dan banyaknya aliran air yang melewati lorong (phreatic atau vadose) - Fisiografi kawasan regional - Pengaruh perkembangan gua sebelumnya, yakni sejarah gua - Iklim dan variasi iklim masa-masa sebelumnya - Pengaruh deposit gua. Cave collapse and breakdown: - Block breakdown : Tipe runtuhan biasanya pendek dimensi untuk horisontal, cenderung vertikal, bertingkat, arah terrentang naik kearah tension dome. Runtuhnya atap atau dinding gua secara besar-besaran, ditandai dengan hasil runtuhan berbentuk blok yang persegi. - Slab breakdown : Tipe runtuhan yang berada pada jarak horisontal yang panjang tetapi tingkat vertikal yang terbatas. Disebabkan oleh runtuhnya lapisan tunggal pada atap. Ketebalan irisan tidak beraturan tersebar sepanjang lorong gua. - Plate breakdown : disebabkan oleh solution atau hilangnya tekanan plat tipis batugamping. - Chip breakdown : pada kasus ini hanya satu fragmen kecil yang runtuh , satu bagian yang flat dan berbentuk serpihan pecahan. Identifikasi pencirian adanya mulut gua dari interpretasi peta topografi, foto udara: - pola aliran yang terputus, baik aliran periodik maupun aliran semua musim. Bentuk : Swallow hole (hilangnya aliran sungai / air), resurgence (tempat munculnya kembali aliran air ke permukaan, bisa sungai, bisa spring (sumber air /mataair). Ciri morfologi permukaan: dari peta topografi atau foto udara terlihat aliran sungai yang terputus. Untuk swallow hole, aliran air masuk menghilang kebawah permukaan tanah melewati mulut gua. Untuk resurgence dan spring, aliran air muncul dari bawah tanah melewati mulut gua. - scarp, escarpment. Bentuk : resurgence, spring, fosile, Ciri morfologi permukaan : adanya tebing akibat sesar. - pothole, shaft, domepit. Dapat diidentifikasi di lapangan, foto udara. Bentuk : lobang sumuran, celah vertikal. Ciri morfologi permukaan : tidak tentu. - closed depression (uvala, cockpit, doline/ sinkhole). Bentuk: lembah-lembah karst yang tertutup - vegetasi lebih lebat atau dengan jenis tumbuhan yang berbeda dengan vegetasi endemis disekitarnya. - kelelawar, burung sriti, burung walet yang menuju atau dari satu titik daerah tertentu. Identifikasi pencirian adanya mulut gua dari peta geologi: - Litologi pada jenis batu gamping klastik nan klastik - Struktur geologi yang terlihat nyata (sinklin, antiklin) - Struktur kekar, lapisan, fault regional. Identifikasi pencirian adanya mulut gua dari informasi orang lain: - Pendeskripsian mengenai apa yang disebut "gua" kepada orang yang dimintai informasi - Mengerti istilah yang dipakai penduduk sekitar (luweng, song, jumbleng, gua, goa, guha, umbul, leang, goffre, grotte, cave, al kahfi, shaft, dll
Read Full 0 comments

Teknik Penulusuran Goa Horizontal

Medan pada gua horisontal sangat bervariasi, mulai pada lorong-lorong yang dapat dengan mudah di telusuri, sampai lorong yang membutuhkan teknik khusus untuk dapat melewatinya. a. Lumpur. Lorong yang berlumpur dapat dengan mudah kalau lumpur tersebut tidak terlalu tebal. Tapi dalam kondisi lumpur setinggi lutut bahkan sampai setinggi perut, kita tidak mudah untuk melaluinya. Untuk melewatinya kita bergerak dengan posisi seperti berenang. Dengan posisi seperti ini akan lebih mudah bergerak dan menghemat tenaga. b. Air. Untuk kondisi lorong gua yang berair. terutama gua yang belum pernah di masuki kita tidak mengetahui kedalaman air dan kondisi di bawah permukaan air, untuk itu kita harus mengetahui prosedur dan mempunyai fasilitas pendukung. Syarat utama untuk melewati lorong yang berair adalah harus bisa berenang. Tetapi dengan kondisi lorong yang serba terbatas, teknik berenang dalam gua berbeda dengan berenang di kolam renang. Di sini kita memakai pakaian lengkap, sepatu bahkan mungkin membawa beban yang cukup berat. Pembagian team juga harus di sesuaikan, untuk leader ia tidak boleh membawa beban berat, karena leader harus membuat lintasan dan mempelajari kondisi medan. Dalam kondisi tertentu kita menggunakan pelampung, perahu karet terutama untuk lorong yang panjang dan berair dalam. Ada juga lorong yang hampir semua di penuhi oleh air hanya ada ruangan sedikit yang tersisa. Untuk melewatinya kita harus melakukan DUCKING ( kepala menengadah). Kadang-kadang kita harus melepas helm untuk menambah ruang gerak kepala. Dalam kondisi tertentu kita melakukan ducking dengan jongkok, bahkan dengan berbaring kalau badan tidak dapat masuk seluruhnya. Diving, adalah teknik penyelaman dengan alat bantu pernafasan dan pakaian khusus. Teknik ini di lakukan pada lorong yang seluruh bagiannya tertutup oleh air (sump, siphon). Untuk perbandingan resiko kematian di cave diving adalah 60% tewas. Sedang resiko caving 15 %. Dengan melihat perbandingan resiko kematian yang besar ini kita di tuntut untuk ekstra hati-hati, seyogyanya tidak meneruskan penelusuran jika tanpa alat pendukung yang standart. c. Climbing. Dalam suatu penelusuran gua terkadang kita menjumpai adanya water fall ataupun lorong yang terletak di atas kita. Untuk dapat meneruskan penelusuran kita harus menggunakan teknik-teknik Rock Climbing. Seperti memasang pengaman sisip dan bor tebing untuk pembuatan lintasan, yang melakukan adalah leader dan kemudian anggota yang lain melewatinya dengan SRT. Teknik rock climbing harus bisa di lakukan pada kondisi medan seperti : * Aliran air yang deras dan kita tidak mengetahui kedalamannya. * Gua yang berbentuk celah dan menyempit bagian dasarnya * Sungai besar atau danau yang dalam. * Pemasangan rigging pada waterfall. * Menghindari calcite floor atau oolith floor.
Read Full 0 comments

Membuat Tab View/SlideShow

Tuesday, January 20, 2009
Apakah anda pernah mengunjungi situs http://kompas.com? salah satu situs surat kabar di indonesia yang cukup terkenal. Coba anda perhatikan ke seblah kiri atas situs tersebut, di sana terdapat menu tab yang biasa di sebut dengan “Tab View” karena jika tabnya di klik akan berpindah ke isi menu tersebut (coba buktikan, klik saja tab nya), namun sedikit berbeda dari biasanya karena menu tersebut bisa menampilkan isi dari menu tersebut secara bergantian atau bahasa yang biasa di gunakan adalah “Slide Show”. Dapat di ambil kesimpulan bahwa menu tersebut mempunyai dua fungi yaitu sebagai “Tab View” serta “Slide Show”.




Sedikit tertarik terhadap menu tersebut agar bisa di implementasikan pada template blogger, dan akhirnya ternyata bisa juga. Untuk melihat contoh, silahkan anda kunjungi salah satu blog kang rohman , silahkan perhatikan ke pojok kiri atas, di sana ada menu yang mirip dengan yang di situs kompas bukan (sengaja tidak di buat sama persis).

Bagi anda yang tertarik membuat Menu Slide Show Tab View, silahkan ikuti langkah-langkah berikut :



Langkah #1

Login ke blogger dengan ID anda.

Klik Tata Letak.

Klik tab Edit HTML.

Copy kode di bawah ini, lalu paste persis di atas kode ]]>


.indentmenu{
font: bold 11px Arial;
width: 100%; /*leave this value as is in most cases*/

}
.indentmenu ul{
margin: 2px;
padding: 0;
float: left;
/* width: 80%; width of menu*/
background: transparent;
}

.indentmenu ul li{
display: inline;
}

.indentmenu ul li a{
float: left;
margin: 2px;
color: #000; /*text color*/
padding: 5px 11px;
text-decoration: none;
border: 1px solid #ccc;
}

.indentmenu ul li a:hover{
background:#ddd;
}

.indentmenu ul li a:visited{
color: white;
}

.indentmenu ul li a.selected{
color: white !important;
padding-top: 6px; /*shift text down 1px*/
padding-bottom: 4px;
border: 1px solid #000000;
background:#000000;
}

.tabcontentstyle{ /*style of tab content container*/
border: 1px solid gray;
width: 450px;
margin-bottom: 1em;
padding: 10px;
}

.tabcontent{
display:none;
}

@media print {
.tabcontent {
display:block !important;
}
}


Download dulu SCRIPT ini, copy lalu paste persis di atas kode </head>

Klik tombol SIMPAN TEMPLATE.

Langkah pertama selesai.

Jika sudah santai, ayo kita lanjut ke langkah berikutnya.

Langkah #2

Klik tab Elemen Halaman.

Klik Tambah Gadget

Klik tombol plus (+) Untuk HTML/JavaScript.



Copy lalu paste kode berikut pada kolom yang tersedia :

<div style="float:left;margin:0px 10px 0px 0px;padding:0px;height:200px;">


<div id="pettabs" class="indentmenu">


<ul>

<li><a href="#" class="selected" rel="tab1">HOME</a></li>

<li><a href="#" rel="tab2">PROFIL</a></li>

<li><a href="#" rel="tab3">SEMBARANG</a></li>

<li><a href="#" rel="tab4">TIPSKU</a></li>

</ul>

<br style="clear: left"/>

</div>


<div style="width:320px;text-align:justify;padding: 5px; margin-bottom:1em">


<div id="tab1" class="tabcontent">

<a href="http://www.toejoeh124.co.cc/">

<p><h3><a href="http://www.toejoeh124.co.cc/">Halaman Depan Blog Ku berisi ARtikel tentang Caving yakni .....</a></h3></p>

<div style="overflow:auto;width:325px;height:100px;padding:10px;border:1px solid #eee">
1. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/11/introduksi-speleologi.html">Introduksi Speleologi</a>
<br/>

2. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/11/etika-penelusuran-goa.html">Etika Penelusuran Gua</a>
<br/>

3. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/11/konservasi-goa.html">Konservasi Gua</a>
<br/>

4. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/11/dampak-penelusur-terhadap-goa.html">Dampak Penelusuran</a>
<br/>

5. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/11/peralatan-penelusuran-gua.html">Alat Penelusuran Gua</a>
<br/>

6. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/12/hilangkan-streez-lewat-caving-1.html">strEEZ dan CAVING</a>
<br/>

7. <a href="http://toejoeh124.blogspot.com/2008/12/tabel-pemetaan.html">Tabel Pemetaan</a>
<br/>

[....]

</div></a></div>


<div id="tab2" class="tabcontent">

<a href="http://profil124.blogspot.com/">



<p><h3><a href="http://profil124.blogspot.com/">Profil Ku PLUS Ruang Chat bagi teman2 yang Belum Punya alamat YM </a></h3></p>

<div style="width:320px;text-align:justify;padding: 5px; margin-bottom:1em">
<object id="pingbox2t9t3q0y8quâ-0" data="http://wgweb.msg.yahoo.com/badge/Pingbox.swf" width="320" height="320" type="application/x-shockwave-flash"><param value="http://wgweb.msg.yahoo.com/badge/Pingbox.swf" name="movie"/><param value="always" name="allowScriptAccess"/><param value="wid=1eoCdeSqVmcBfKHGqUeve1hXbj4-" name="flashvars"/></object></div>

</a></div>


<div id="tab3" class="tabcontent">

<a href="http://artikel124.blogspot.com/">


<p><h3><a href="http://artikel124.blogspot.com/">artikel lain di blog ku</a></h3></p>

<div style="overflow:auto;width:325px;height:100px;padding:10px;border:1px solid #eee">

<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/seandainya-hatimu-adalah-sebuah-system.html">surat CINTA</a>
<br/>

<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/mohon-menjadi-perhatian-ini-penting.html">penutupan BANK</a>
<br/>

<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/tipe-cewek-ngga-gaptek-tapi.html">cewek KOMPUTERISASI</a>
<br/>


<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/seks-dalam-istilah-komputer.html">seks & KOMPUTER</a>
<br/>


<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/kebersamaan-sangat-berarti.html">arti KEBERSAMAAN</a>
<br/>

<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/huruf-depan-nama-anda.html">arti Nama anda</a>
<br/>

<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/buat-kamu-yang.html">kamu yang....</a>
<br/>
<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/mouse-tanpa-mouse.html">mouse tanpa mouse</a>
<br/>
<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/apakah-anda-jatuh-cinta.html">LOVE or NOT</a>
<br/>
<a href="http://artikel124.blogspot.com/2008/12/memahami-virus-komputer.html">Memahami VIRUS Komputer</a>
<br/>
</div>



</a></div>


<div id="tab4" class="tabcontent">
<a href="http://tips124.blogspot.com/">


<p><h3><a href="http://tips124.blogspot.com/">Tips yang aku gunakan di Blog Ku</a></h3></p>


<div style="overflow:auto;width:325px;height:100px;padding:10px;border:1px solid #eee">
1. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/cara-nulis-html-code-di-blog.html">posting code HTML</a>
<br/>
2. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/read-more-di-blog.html">buat READ MORE di blog</a>
<br/>
3. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/pasang-status-ym.html">status YM di blog</a>
<br/>
4. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/exel-di-blog.html">exel diblog</a>
<br/>
5. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/google-translate.html">aplikasi Translate</a>
<br/>
6. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/hapus-link-subscribe.html">Hilangkan link subscribe</a>
<br/>
6. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/tanggal-hijriah.html">pasang tanggal hijriah</a>
<br/>
7. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/pasang-jam-di-blog.html">pasang JAM</a>
<br/>
8. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/buat-link-di-blog.html">pasang LINK</a>
<br/>
9. <a href="http://tips124.blogspot.com/2008/12/pasang-pingbox.html">pasang Pingbox</a>
<br/>

[...]</div>

</a></div>
</div>



<script type="text/javascript">

var mypets=new ddtabcontent("pettabs")
mypets.setpersist(true)
mypets.setselectedClassTarget("link")
mypets.init(3000)

</script></div>


Klik tombol SIMPAN TEMPLATE.
Selesai. Silahkan lihat hasilnya.


Kode-kode di atas bisa anda modifikasi agar sesuai dengan keinginan yang sesuai dengan template yang anda pakai.



Sedikit keterangan agar lebih memudahkan anda dalam memodifikasi kode ini.



Pada langkah pertama, ada deretan kode CSS, kode tersebut bisa anda kreasikan sendiri agar menghasilkan bentuk deretan tab yang cantik.

Perhatikan kode berikut :

<div style="float:left;margin:0px 10px 0px 0px;padding:0px;height:200px;">


<div id="pettabs" class="indentmenu">


<ul>

<li><a href="#" class="selected" rel="tab1">HOME</a></li>

<li><a href="#" rel="tab2">PROFIL</a></li>

<li><a href="#" rel="tab3">SEMBARANG</a></li>

<li><a href="#" rel="tab4">TIPSKU</a></li>

</ul>

<br style="clear: left"/>

</div>


Kode ini adalah deretan tab dengan urutan tab seperti ini : HOME, PROFIL, SEMBARANG, TIPS. Ini bisa anda ubah dengan apa yang anda mau. Misal Recent Comments, Recen Post, Shoutbox, atau apa saja sesuai keinginan. Untuk mengatur tinggi dari widget tersebut, anda tinggal mengganti nilai height:350px; menjadi nilai yang lain. Misal : height:400px;



Perhatikan juga yang ini :

<div style="width:320px;text-align:justify;padding: 5px; margin-bottom:1em">

Kode tersebut adalah untuk mengatur isi dari menu tersebut, ini tentunya bisa anda ubah sesuai dengan keinginan anda, Misal :

width:320px : ini untuk mengatur lebar, ubah dengan nilai yang sesuai keinginan. Contoh : width:300px.

text-align:justify : ini untuk mengatur perataan tulisan, ganti dengan yang anda inginkan. Contoh : text-align:left, text-align:right.



Perhatikan kode berikut :



<script type="text/javascript">

var mypets=new ddtabcontent("pettabs")
mypets.setpersist(true)
mypets.setselectedClassTarget("link")
mypets.init(2000)

</script>



Untuk mengatur lamanya waktu perpindahan dari satu tab ke tab yang lain, anda tinggal mengganti nilai 2000 menjadi nilai yang lain. Misal : 2100. Semakin besar nilainya maka semakin lama pindah.

Kode dalam “Slide Show Tab View” di atas memuat artikel-rtikelku, silahkan di ganti sesuai keinginan, itu hanya contoh untuk memberikan sugesti terhadap anda.

kalo mo lihat hasilnya klik CONTOH dalam blog ku!!!!


Selamat mencoba!
Read Full 0 comments

MUPENG (MUKA PENGEN)

Saturday, January 10, 2009
Jenis Film - Comedy Pemain - Dimas Adytia, Marissa Nasution, Mario Maulana, Rizky Mocil, Mike Muliadro, Titi Qadarsi. Sutradara - Awi Suryadi Penulis - Awi Suryadi Produser - Gope T. Samtani, Subagyo S. Produksi - Rapi Films
Angga (Dimas Aditya), Abi (Mario Maulana), dan Eksa (Rizky Mocil) adalah tiga orang sahabat, tinggal di kost dan kuliah di kampus yang sama. Mereka hidup jomblo. Menurut mereka, mereka adalah kategori cowok2 KENTANG alias KENA TANGGUNG. Tampang nanggung, duit nanggung, semuanya nanggung, jadi gak mungkin ada cewek yg mau sama mereka. Suatu malam mereka bermimpi yang sama, yaitu memimpikan seorang gadis cantik dan seksi namun ketiganya tidak sempat melihat wajah gadis tersebut. Mereka merasa bahwa mimpi itu pasti pertanda dari yang di atas untuk keluar dari jebakan kejenuhan dan mereka harus segera mencari pacar. Kampus mereka kedatangan seorang mahasiswi yang tidak kalah seksi sama cewek di mimpi mereka. Namanya REBECCA (VJ Marissa). Kedatangan Rebecca membuat kampus heboh. Semua mahasiswa terpesona dengannya. Angga, Abi dan Eksa sepakat untuk mengejar Rebecca. Bagaimanakah akhir perjalanan Angga, Abi dan Eksa? Siapakah yang pada akhirnya berhasil mendapatkan Rebecca? MUPENGS adalah sebuah komedi tentang persahabatan, tentang pencarian jati diri (knowing, finding and working towards what you want in life), bahwa kebahagiaan dalam hidup adalah tanggung jawab masing2 individu untuk dikejar.
Spoiler untuk Review:
Film Indonesia kali ini adalah film komedi dewasa yang berjudul ‘Mupeng', garapan sutradara muda Awi Suryadi. Film yang diproduksi oleh Rapi Film ini merupakan film komedi perdana, dimana sebelumnya kerap memproduksi film horor. Ditinjau secara keseluruhan, film yang mencoba mengangkat genre Komedi telah mencapai tujuannya, yaitu menghibur penonton film ini. Meski dalam film ini unsur-unsur pornografi dan seksualitas lebih dominan. Sementara itu, dilihat dari cerita film ini tidak memiliki karakter komedi yang berbeda dari komedi-komedi yang lainnya. Film komedi ini hadir seperti film-film komedi terdahulu, dan sama sekali tidak menampilkan sesuatu yang baru. Selain itu, dari segi cerita, film ‘Mupeng' ini tidak memberikan jalan cerita yang menarik. Film ini berjalan seperti film-film komedi dewasa lainnya. Bahkan dapat dikatakan kalau film ini berjalan dengan datar. Dimana konflik-konflik nyaris tidak terlihat. Karena sutradara hanya menampilkan bagaimana hal-hal yang berbau pornografi menjadi sesuatu yang lucu. Kemudian, apa yang coba disuguhkan dengan membuat penonton tertawa, itu jauh dari perkiraan. Pasalnya, dalam film ini lebih mengedepankan sesuatu yang berbau seksi. Bahkan dapat dikatakan terlalu ‘over'. Bahkan yang lebih parah dalam film ini adalah, dimana sutradara sudah tidak lagi memberikan sebuah pesan kepada penontonnya dibalik banyolan-banyolan yang disuguhkan. Tak hanya itu, sutradara terlihat terlalu sibuk bagaimana membuat film yang berbau ‘porno' dari pada mengedepankan bagaimana membuat penonton tertawa. Hal itu terlihat dari dialog-dialog yang dilontarkan pemainnya. Terdengar sangat vulgar dan berani sehingga dialog terkesan sangat kasar.
Klik disini untuk nonton
Spoiler untuk NONTON:
Read Full 1 comments

Dragon Ball Evolution

Spoiler untuk NONTON:
Read Full 0 comments

KAWIN KONTRAK LAGI

Jody yang doyan tante bergabung dengan Kang Sono sang makelar. Hasilnya adalah kehebohan ala Kawin Kontrak Lagi: lebih lucu, lebih seru, lebih... gila! Desa Pakelonan siap menampung para pejuang cinta dari kota, cewek-ceweknya lebih cantik, lebih ahli, dan lebih... matre. Plus satu bonus panas dari Teh Euis! Nah!

Tapi nggak asik kalau cinta tidak terhalang. Ada Bos Maung yang sangat ditakuti semua orang karena menerapkan sistem militer untuk menjalankan bisnisnya, membuat satu orang calon istri kontrakan yang paling cantik dan mahal tidak tahan dan kabur minta perlindungan pada Teh Euis

Bos Maung terlalu cerdik, kecurigaan mengarah pada Jody dan Kang Sono yang jungkir balik, tunggang-langgang, dan akhirnya nggak berdaya menghadapi prajurit-prajurit cantik tapi ganas. Lalu Teh Euis muncul dengan sebuah keajaiban...

Jenis Film : Drama/comedy
Produser : Raam Punjabi
Produksi : Mvp Pictures
Cast & ; Crew
Pemain : Ricky Harun, Lukman Sardi, Wiwid Gunawan, Cut Mini
Thalita Latief, Deby Ayu, Adellia Rasya
Sutradara : Oddy C. Harahap

Spoiler untuk NONTON:
Read Full 3 comments

LASKAR PELANGI


Masih ingat novel laris Laskar Pelangi (novel terakhir belum terbit) karya Andrea Hirata ? Udah pernah kan nonton  kisah Laskar Pelangi (novel pertama)

buat sobet bloger yang belum nonton ini silahkan nongkrong disini.......
selamat menyaksikan yach......

Klik disini untuk nonton
Spoiler untuk NONTON:
Read Full 2 comments

CAST AWAY

Spoiler untuk NONTON:
Read Full 0 comments

Menghilangkan Garis Bawah LINK

Friday, January 02, 2009
Menurut kebiasan yang berlaku, sebuah tulisan yang berbentuk link biasanya memang mempunyai garis bawah, akan tetapi sebenarnya garis bawah tersebut bisa di hilangkan apabila kita mau. Bagaimana cara menghilangkan garis bawah pada link? untuk menghilangkannya sobat perlu merubah beberapa kode yang ada pada style sheet CSS, kode tersebut biasanya seperti ini :


a:link {
color:#58a;
text-decoration:underline;
}

a:hover {
color:#c60;
text-decoration:underline;
}

a:visited {
color:#969;
text-decoration:underline;
}


Agar menjadi faham, akan saya uraikan :


a:link {
color:#58a;
text-decoration:underline;
}

kode ini mempunyai arti --> sebuah link akan berwarna biru dan bergaris bawah.


a:hover {
color:#c60;
text-decoration:underline;
}

Sebuah link apabila di sorot oleh mouse akan berubah warna menjadi biru tua dan bergaris bawah.


a:visited {
color:#969;
text-decoration:underline;
}


Sebuah link apabila pernah di klik oleh komputer yang sama akan berwarna biru tua (banget) dan bergaris bawah.


Pertanyaan selanjutnya manakah kode diatas yang membuat link menjadi bergaris bawah? jawabnya adalah kode :

text-decoration:underline;

Tulisan underline lah yang membuat link menjadi bergaris bawah. Apabila kita tidak menginginkan adanya garis bawah pada sebuah link, maka kita hanya cukup merubahnya dengan kata none, nanti kodenya akan menjadi seperti ini :

text-decoration:none;

Dari pengertian tadi diatas tentu saja kita dapat mengatur ingin ada atau tidak ingin ada garis bawah, tergantung dari selera masing-masing, apakah sebuah link ingin bergaris bawah atau tidak? apakah apabila sebuah link di sorot oleh mouse ingin bergaris bawah atau tidak? apakah apabila sebuah link pernah di kunjungi atau di klik ingin bergaris bawah atau tidak? semua terserah sobat sebagai pemilik blog. Ingin bergaris bawah? ya pakai underline, kalau tidak ingin bergaris bawah ya tingal ganti dengan none, gampang bukan?
Read Full 0 comments

As-Sunnah, Wahyu Kedua Setelah Al-Qur`an

Thursday, January 01, 2009
Pengertian As-Sunnah
Yang dimaksud As-Sunnah di sini adalah Sunnah Nabi, yaitu
segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan,
atau persetujuannya (terhadap perkataan atau perbuatan para sahabatnya) yang
ditujukan sebagai syari’at bagi umat ini. Termasuk didalamnya apa saja yang
hukumnya wajib dan sunnah sebagaimana yang menjadi pengertian umum menurut ahli
hadits
. Juga ‘segala apa yang dianjurkan yang tidak sampai pada derajat
wajib’
yang menjadi istilah ahli fikih (Lihat Al-Hadits Hujjatun bi
Nafsihi fil Aqaid wa al Ahkam karya As-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani,
hal. 11).




As-Sunnah atau Al-Hadits merupakan wahyu kedua setelah Al-Qur’an sebagaimana
disebutkan dalam sabda Rasulullah :

“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa
dengannya.” -yakni As-Sunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya dengan
sanad yang shahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV/130)
Para ulama juga menafsirkan firman Allah :

“…dan supaya mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah” (Al BAqarah
ayat 129)
Al-Hikmah dalam ayat tersebut adalah As-Sunnah seperti
diterangkan oleh Imam As-Syafi`i, “Setiap kata al-hikmah dalam Al-Qur`an
yang dimaksud adalah As-Sunnah.” Demikian pula yang ditafsirkan oleh para ulama
yang lain. ( Al-Madkhal Li Dirasah Al Aqidah Al-Islamiyah hal. 24)
As-Sunnah Terjaga Sampai Hari Kiamat

Diantara pengetahuan yang sangat penting, namun banyak orang melalaikannya,
yaitu bahwa As-Sunnah termasuk dalam kata ‘Adz-Dzikr’ yang termaktub
dalam firman Allah Al-Qur`an surat al-Hijr ayat 9, yang terjaga dari kepunahan
dan ketercampuran dengan selainnya, sehingga dapat dibedakan mana yang
benar-benar As-Sunnah dan mana yang bukan. Tidak seperti yang di sangka oleh
sebagian kelompok sesat, seperti Qadianiyah (Kelompok pengikut Mirza Ghulam
Ahmad al-Qadiani yang mengaku sebagai nabi, yang muncul di negeri India pada
masa penjajahan Inggris) dan Qur`aniyun (Kelompok yang mengingkari As-Sunnah,
dan hanya berpegang pada Al-Qur’an), yang hanya mengimani (meyakini) Al-Qur`an
namun menolak As-Sunnah. Mereka beranggapan salah (dari sini nampak sekali
kebodohan mereka akan Al Qur’an, seandainya mereka benar-benar mengimani Al
Qur’an sudah pasti mereka akan mengimani As-Sunnah, karena betapa banyak ayat Al
Qur’an yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah yang sudah barang tentu
menunjukkan perintah untuk mengikuti As-Sunnah) tatkala mengatakan bahwa
As-Sunnah telah tercampur dengan kedustaan manusia; tidak lagi bisa dibedakan
mana yang benar-benar As-Sunnah dan mana yang bukan. Sehingga, mereka menyangka,
setelah wafatnya Rasulullah , kaum muslimin tidak mungkin lagi mengambil faedah
dan merujuk kepada as-Sunnah.( Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi Al Aqaid wal
Ahkam hal. 16)
Dalil-dalil yang Menunjukkan Terpeliharanya
As-Sunnah:
Pertama:

Firman Allah:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ
وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ


“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr:9)


Adz-Dzikr dalam ayat ini mencakup Al-Qur’an dan –bila diteliti dengan cermat-
mencakup pula As-Sunnah.
Sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa seluruh sabda
Rasulullah yang berkaitan dengan agama adalah wahyu dari Allah sebagaimana
disebutkan dalam firman-Nya:

“Dan tiadalah yang diucapkannya (Muhammad) itu menurut kemauan hawa
nafsunya.” (Q.S. An-Najm:3)


Tidak ada perselisihan sedikit pun di kalangan para ahli bahasa atau ahli
syariat bahwa setiap wahyu yang diturunkan oleh Allah merupakan Adz-Dzikr.
Dengan demikian, sudah pasti bahwa yang namanya wahyu seluruhnya berada dalam
penjagaan Allah; dan termasuk di dalamnya As-Sunnah.
Segala apa yang telah dijamin oleh Allah untuk dijaga, tidak
akan punah dan tidak akan terjadi penyelewengan sedikitpun. Bila ada sedikit
saja penyelewengan, niscaya akan dijelaskan kebatilan penyelewengan tersebut
sebagai konsekuensi dari penjagaan Allah. Karena seandainya penyelewengan itu
terjadi sementara tidak ada penjelasan akan kebatilannya, hal itu menunjukkan
ketidak akuratan firman Allah yang telah menyebutkan jaminan penjagaan. Tentu
saja yang seperti ini tidak akan terbetik sedikitpun pada benak seorang muslim
yang berakal sehat.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa agama yang dibawa oleh
Muhammad ini pasti terjaga. Allah sendirilah yang bertanggung jawab menjaganya;
dan itu akan terus berlangsung hingga akhir kehidupan dunia ini ( Al-Hadits
Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin
Al-Albani hal. 16-17)
Kedua:

Allah menjadikan Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul, serta menjadikan
syari’at yang dibawanya sebagai syari’at penutup. Allah memerintahkan kepada
seluruh manusia untuk beriman dan mengikuti syari’at yang dibawa oleh Muhammad
sampai Hari Kiamat, yang hal ini secara otomatis menghapus seluruh syari’at
selainnya. Dan adanya perintah Allah untuk menyampaikannya kepada seluruh
manusia, menjadikan syariat agama Muhammad tetap abadi dan terjaga. Adalah suatu
kemustahilan, Allah membebani hamba-hamba-Nya untuk mengikuti sebuah syari’at
yang bisa punah. Sudah kita maklumi bahwa dua sumber utama syari’at Islam adalah
Al-Qur`an dan As-Sunnah. Maka bila Al-Qur’an telah dijamin keabadiannya, tentu
As-Sunnah pun demikian ( Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al
Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani hal. 19-20)
Ketiga:

Seorang yang memperhatikan perjalanan umat Islam, niscaya ia akan menemukan
bukti adanya penjagaan As-Sunnah. Diantaranya sebagai berikut (Al Madkhal li Ad
Dirasah Al Aqidah Al Islamiyah, hal. 25):
(a) Perintah Nabi kepada para sahabatnya agar menjalankan
As-Sunnah.
(b) Semangat para sahabat dalam menyampaikan As-Sunnah.
(c) Semangat para ulama di setiap zaman dalam mengumpulkan
As-Sunnah dan menelitinya sebelum mereka menerimanya.
(d) Penelitian para ulama terhadap para periwayat As-Sunnah.
(e) Dibukukannya Ilmu Al Jarh wa At Ta’dil.( Ilmu yang
membahas penilaian para ahli hadits terhadap para periwayat hadits, baik
berkaitan dengan pujian maupun celaan, Pen.)
(f) Dikumpulkannya hadits–hadits yang cacat, lalu dibahas
sebab-sebab cacatnya.
(g) Pembukuan hadits-hadits dan pemisahan antara yang
diterima dan yang ditolak.
(h) Pembukuan biografi para periwayat hadits secara lengkap.
Wajib merujuk kepada As-Sunnah dan haram
menyelisihinya


Pembaca yang budiman, sudah menjadi kesepakatan seluruh kaum muslimin pada
generasi awal, bahwa As-Sunnah merupakan sumber kedua dalam syari’at Islam di
semua sisi kehidupan manusia, baik dalam perkara ghaib yang berupa aqidah dan
keyakinan, maupun dalam urusan hukum, politik, pendidikan dan lainnya. Tidak
boleh seorang pun melawan As-Sunnah dengan pendapat, ijtihad maupun qiyas. Imam
Syafi’i rahimahullah di akhir kitabnya, Ar-Risalah berkata, “Tidak halal
menggunakan qiyas tatkala ada hadits (shahih).”
Kaidah Ushul menyatakan,
“Apabila ada hadits (shahih) maka gugurlah pendapat”, dan juga kaidah
“Tidak ada ijtihad apabila ada nash yang (shahih)”. Dan
perkataan-perkataan di atas jelas bersandar kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Perintah Al-Qur`an agar berhukum dengan As-Sunnah

Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berhukum
dengan As-Sunnah, diantaranya:
1. Firman Allah :

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki maupun perempuan mu’min, apabila Allah
dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketetapan dalam urusan mereka, mereka memilih
pilihan lain. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia telah
nyata-nyata sesat.” (Q.S. Al Ahzab: 36)
2. Firman Allah :

“Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. 49:1)
3. Firman Allah :

“Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S. Ali Imran: 32)
4. Firman Allah :

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; janganlah kamu berbantah-bantahan,
karena akan menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Anfal:
46)
5. Firman Allah :

“Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang ia kekal di
dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya
ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan mendapatkan siksa yang
menghinakan.” (Q.S. An Nisa’: 13-14)
Hadits-hadits yang memerintahkan agar mengikuti Nabi
dalam segala hal
diantaranya:
1. Abu Hurairah
mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:

“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang engan,” Para sahabat
bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab,
“Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku
dialah yang enggan”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).
2. Abu Rafi’
mengatakan bahwa Rasulullah bersabda :

“Sungguh, akan aku dapati salah seorang dari kalian bertelekan di atas
sofanya, yang apabila sampai kepadanya hal-hal yang aku perintahkan atau aku
larang dia berkata, ‘Saya tidak tahu. Apa yang ada dalam Al-Qur`an itulah yang
akan kami ikuti”, (HR Imam Ahmad VI/8 , Abu Dawud (no. 4605), Tirmidzi (no.
2663), Ibnu Majah (no. 12), At-Thahawi IV/209).
3. Abu Hurairah
mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:

“Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian. Selama kalian berpegang teguh
dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan
Sunnahku. Dan tidak akan terpisah keduanya sampai keduanya mendatangiku di haudh
(Sebuah telaga di surga, Pen.).” (HR. Imam Malik secara
mursal
(Tidak menyebutkan perawi sahabat dalam sanad) Al-Hakim secara
musnad (Sanadnya bersambung dan sampai kepada
Rasulullah ) – dan ia menshahihkannya-) Imam Malik dalam al-Muwaththa’ (no.
1594), dan Al-HakimAl Hakim dalam al-Mustadrak (I/172).
Kesimpulan :

1. Tidak ada perbedaan antara hukum Allah dan hukum Rasul-Nya, sehingga tidak
diperbolehkan kaum muslimin menyelisihi salah satu dari keduanya. Durhaka kepada
Rasulullah berarti durhaka pula kepada Allah, dan hal itu merupakan kesesatan
yang nyata.

2. Larangan mendahului (lancang) terhadap hukum Rasulullah sebagaimana kerasnya
larangan mendahului (lancang) terhadap hukum Allah.

3. Sikap berpaling dari mentaati Rasulullah merupakan kebiasaan orang-orang
kafir.

4. Sikap rela/ridha terhadap perselisihan, -dengan tidak mau mengembalikan
penyelesaiannya kepada As-Sunnah- merupakan salah satu sebab utama yang
meruntuhkan semangat juang kaum muslimin, dan memusnahkan daya kekuatan mereka.

5. Taat kepada Nabi merupakan sebab yang memasukkan seseorang ke dalam Surga;
sedangkan durhaka dan melanggar batasan-batasan (hukum) yang ditetapkan oleh
Nabi merupakan sebab yang memasukkan seseorang kedalam Neraka dan memperoleh
adzab yang menghinakan.

6. Sesungguhnya Al-Qur`an membutuhkan As-Sunnah (karena ia sebagai penjelas
Al-Qur’an); bahkan As-Sunnah itu sama seperti Al-Qur`an dari sisi wajib ditaati
dan diikuti. Barangsiapa tidak menjadikannya sebagai sumber hukum berarti telah
menyimpang dari tuntunan Rasulullah

7. Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah akan menjaga kita dari
penyelewengan dan kesesatan. Karena, hukum-hukum yang ada di dalamnya berlaku
sampai hari kiamat. Maka tidak boleh membedakan keduanya.
Referensi:

1. Al-Hadits Hujjatun bi nafsihi fil Aqaid wa Al Ahkam, karya as-Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, cet. III/1400 H, Ad-Dar As-Salafiyah, Kuwait.


2. Al-Madkhal li Ad Dirasah Al Aqidah Al Islamiyah ‘ala Madzhab Ahli As
Sunnah, karya Dr. Ibrahim bin Muhammad Al-Buraikan, penerbit Dar As-Sunnah, cet.
III.
Wallahu A’lam .
Diambil dari Majalah Fatawa
Read Full 0 comments

LIVE SPORT



streaming lain cek disini






KLASEMEN SEMENTARA




Read Full 0 comments

Shalat dan Kaifiyyahnya

Shalat menurut bahasa mempunyai arti: do’a/ rahmat. (al-Ahzab: 56 & al-Baqarah: 157). Menurut istilah, shalat ialah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam disertai dengan syarat-syarat tertentu
Definisi Shalat
Shalat menurut bahasa mempunyai arti: do’a/ rahmat. (al-Ahzab: 56 & al-Baqarah: 157). Menurut istilah, shalat ialah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam disertai dengan syarat-syarat tertentu. Lafadz shalat dibentuk dari kata الصِّلَةُ, karena ia yang menghubungkan antara hamba dengan Tuhannya serta mendekatkan diri kepada-Nya.

Hukum shalat terbagi kepada Fardhu dan Nafilah/sunnah. Demikianlah pendapat semua madzhab kecuali Madzhab Hanafi. Berikut pembagiannya :

1. Fardhu
Shalat fardhu ialah shalat yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Shalat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :

- Fardhu ‘Ain : ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti shalat yang lima, dan shalat Jum’at.

- Fardhu Kifayah : ialah kewajiban yang diwajibkan kepada Mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti shalat jenazah.

2. Nafilah (shalat sunnat)
Shalat nafilah adalah shalat-shalat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Shalat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu

- Nafil Muakkad adalah shalat sunnat yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya, shalat sunnat witr dan shalat sunnat thawaf.

- Nafil Ghairu Muakkad adalah shalat sunnat yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti shalat sunnat Rawatib dan shalat sunnat yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti shalat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Hukum Shalat dan Ancaman bagi yang Meninggalkannya.
Shalat hukumnya wajib. Artinya bila ia dilaksanakan berpahala, sedangkan bila ditinggalkan berdosa. Allah berfirman :

(قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ (إبراهيم :31)

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan (QS.Ibrahim :31)

عَنْ أَبِي سُفْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ (رواه مسلم (و أحمد وأبو داود والنسائ والترمذي وابن ماجه

Dari Abu Sufyan ia berkata, Aku telah mendengar Jabir berkata, aku telah mendengar Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan Syirik dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasaie, at-Turmudzie dan Ibnu Majah)

Bagi mereka yang meninggalkan shalat maka halal darahnya sebagaimana Rasul bersabda dalam haditsnya, sbb :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ , وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ , وَيُؤْتَوْا الزَّكَاةَ , فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi s.a.w bersabda: aku diperintah untuk memerangi orang sampai ia mengucapkan 2 kalimat syahadat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka mengerjakan itu semua maka terlindunglah darahnya dan hartanya dari seranganku kecuali dengan hak. sedangkan perhitungan mereka ada di tangan Allah yang Maha Mulia.
- Manfa’at dan Hikmah Shalat
- Dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (العنكبوت : 45)

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut : 45)

- Mencegah pelakunya dari Aneka macam Kesesatan
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ
فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (مريم : 59)

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)
 Shalat dapat menjauhkan diri dari sifat Mengeluh & Kikir
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا  إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا  وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا  إِلَّا الْمُصَلِّينَ  الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
(المعارج: 19-23)
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (al-Ma’arij : 19-23)
 Menghapus dosa-dosa kecil
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
(رواه مسلم و أحمد و الترمذي وابن ماجه)
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, Shalat lima kali sehari dan shalat jum’at ke jum’at merupakan pelebur dosa selama tidak melakukan dosa besar ( HR. Muslim, Ahmad, Turmudzie dan Ibnu Majah)
 Selamat dari Siksa Hari Kiamat
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَنَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
(رواه أحمد وابن حبان والطبراني)
Barang siapa yang menjaga shalatnya, niscaya ia akan menjadi
cahaya, bukti dan penyelamat baginya pada hari kiamat
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan ath-Thabrani)
 Menenangkan dan menentramkan hati
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : جُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنِيْ فِيْ الصَّلاَةِ (رواه أحمد و النسائ)
Rasulullah bersabda: Penyejuk Hatiku ada di dalam shalat
(HR. Ahmad dan an-Nasaie)

 Hal-hal yang mesti dilakukan sebelum shalat
 Suci dari Najis, baik Najis Ma’nawiyyah maupun Hissiyyah
 Najis Ma’nawiyyah ialah najis yang menodai akidah dan tak dapat diindera ataupun dilihat oleh mata manusia, seperti Syirik dan Kufur. Orang musyrik tidak boleh masuk dan menetap di dalam masjid karena mereka najis kecuali bila telah masuk Islam.
 Najis Hissiyyah ialah Najis yang dapat dilihat oleh mata manusia dan dapat diindera, seperti jilatan anjing, kotoran manusia ataupun hewan, kencing, darah haidh dan nifas, madzie dan wadi.
 Suci dari Hadats Besar dan Hadats Kecil
 Hadats besar adalah peristiwa/ keadaan yang mewajibkan seseorang untuk mandi janabat, seperti keluar mani, bersenggama, haidh dan nifas. Adapun tata cara mandi janabat ialah :
1. Mencuci kedua tangan dengan air
2. Mencuci qubul (kelamin) dan dubur.
3. Bewudhu’ sebagaimana wudhu’nya shalat, namun hanya sampai kepala.
4. Mengusap kepala dan menyela-nyela rambut hingga ke pangkalnya dengan air secara merata.
5. Menyiram kepala dan seluruh anggota tubuh dengan air sebanyak tiga kali kemudian yang terakhir mencuci kaki.
Semua ini dilakukan bila terdapat air, namun bila tidak mendapatkan air maka tayammum adalah cara yang disyari’atkan sebagai penggantinya. Tayammum adalah suatu bentuk kewajiban bersuci dengan menggunakan debu sebagai pengganti air. Tata cara tayammum:
1. Membaca Bismillah
2. Menepukkan dua tangan ke tanah (debu) kemudian meniupnya
3. Mengusapkan ke muka dan kedua tangan hingga pergelangan dimulai dari tangan kanan lalu tangan kiri. Semuanya dilakukan hanya satu kali. Apa-apa yang membatalkan wudhu` juga membatalkan tayammum.
Seseorang yang keluar mani (junub) dengan sengaja atau mimpi basah sebelum ia mandi janabat, maka diharamkan baginya; shalat, thawaf dan menetap dalam masjid kecuali hanya berlalu saja.
Orang yang sedang haidh atau nifas sebelum suci dari haidh dan nifasnya itu, diharamkan baginya; shalat, puasa, thawaf, menetap dalam masjid dan bersenggama (bersetubuh).
 Hadats kecil adalah peristiwa atau keadaan yang menyebabkan seseorang harus berwudhu` ketika ia hendak mengerjakan shalat. Hadats kecil disebabkan oleh :
1. Keluar sesuatu dari Qubul ataupun Dubur
2. Tidur nyenyak
3. Menyentuh Persunatan bila tidak ada penghalang
Cara bersuci dari hadats kecil ialah dengan berwudhu`. Tata cara Wudhu` :
1. Membaca Bismillah
2. Membasuh kedua tangan hingga ke pergelangan tangan sebanyak tiga kali.
3. Berkumur-kumur, istinsyaq dan istinsyar (menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya kembali) sebanyak 3 kali.
4. Membasuh muka tiga kali
5. Mencuci tangan kanan sampai siku sebanyak tiga kali kemudian mencuci tangan kiri sampai siku sebanyak tiga kali.
6. Mengusap kepala satu kali dengan air yakni dengan mengusapnya dari depan kepala hingga ke tengkuk lalu menjalankan tangan kembali ke depan sambil kedua telunjuk dimasukkan dalam lipatan daun telinga, diusap seluruh bagian-bagian telinga depan maupun belakangnya.
7. Kemudian membasuh kedua kaki dari jari-jari kaki hingga kedua mata kaki, dimulai dari kaki yang kanan baru kemudian kaki yang kiri.
8. Setelah wudhu` berdo’a :
أَشْهَدُ أَنْ لاََاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَ شْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ (رواه مسلم)
(ASYHADU AL-LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASUULUHU)
Aku bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya (HR. Muslim)
Hal-hal yang berkaitan dengan Wudhu`
Jika seseorang terkena penyakit beser sehingga air kencingnya keluar terus-menerus, maka hendaknya ia berwudhu` untuk melakukan shalat fardhu ketika telah masuk waktu shalat (jarak antara wudhu` dan shalat dipercepat). Ia harus mencuci farjinya terlebih dahulu dan memercikkan/ membasahi celananya dengan air (istihlal). Setelah melakukan istihlal ia tidak mesti mengulang wudhu`nya jika kencingnya keluar lagi, kecuali bila banyak. Jikalau ia tidak sanggup menahan kencingnya itu maka ia harus membalutnya dengan sesuatu sehingga tidak mengenai pakaian dan badannya. Demikianlah yang harus ia lakukan pada setiap shalat fardhu.
Bila seseorang merasa ragu-ragu apakah ia buang angin atau tidak dalam shalatnya itu, maka teruskanlah shalatnya, sampai ia merasa yakin bahwa ia telah buang angin. Rasulullah bersabda :
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللّهِ j قَالَ يَاْتِيْ أَحَدُكُمُ الشَّيْطَانُ فِيْ صَلاَتِهِ فَيَنْفُخُ فِيْ مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ اِلَيْهِ أنَّهُ أَحْدَثَ وَلَمْ يُحْدِثْ فَإِذَا وَجَدَ ذَالِكَ فَلاَ يَنَْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدْ رِيْحًا (رواه البزار وأصله في صَحِيحَين)
Dari Ibnu Abbas r.a bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Syaitan akan datang kepada salah seorang kamu waktu shalat lalu ia meniup-niup pada pantatnya, dan mengkhayalkan kepadanya bahwa ia telah berhadats, padahal ia tidak berhadats. Apabila yang terjadi demikian, janganlah ia keluar dari shalat, sehingga ia yakin mendengar suara atau mencium baunya (HR.Bazzar dan asalnya dari Bukharie-Muslim)
Adapun bersentuhan dengan wanita maka ia tidak membatalkan wudhu`, yang membatalkan wudhu` ialah hadats besar dan hadats kecil.
قَالَتْ عَائِشَةُ : كَانَ النَّبِيُّ j يُقَبِّلُ بَعْضَ أَزْوَاجِهِ ثُمَّ يُصَلِّى وَلاَ يَتَوَضَّأْ
‘Aisyah berkata: “Nabi s.a.w pernah mencium salah seorang istrinya lalu ia shalat padahal ia tidak berwudhu` lagi (HR. an-Nasaie)
 Menutup Aurat
Aurat menurut bahasa ialah kekurangan. Menurut Syar’I adalah segala sesuatu yang wajib ditutupi atau sesuatu yg diharamkan meman-dangnya. Sedangkan ma’na yang diambil dalam hubungannya dengan shalat adalah sesuatu yang wajib ditutupi. Aurat yang wajib ditutup oleh laki-laki ketika hendak melakukan shalat ialah seluruh badan sampai diatas mata kakinya, sedangkan bagi wanita aurat yang harus ditutupinya adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Tidak boleh memakai pakaian yang sempit sehingga menampakkan lekukan-lekukan tubuh dan tidak boleh memakai pakaian yang transparan.
 Memasang Sutrah (Pembatas)
Sebelum melaksanakan shalat hendaklah kita membatasi diri kita dengan pembatas (sutrah) atau dengan kata lain supaya kita berdiri menghadap ke dinding atau tiang atau apa saja yang dapat menjadi pembatas, seperti tongkat, kayu, ataupun garis. Rasulullah s.a.w bersabda:
إذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُصَلِّ اِلَى سُتْرَةٍ وَلْيَدْنُ مِنْهَا (رواه أبو داود وابن ماجه)
Apabila salah seorang kamu hendak shalat, maka hendaklah ia bershalat menghadap sutrah (pembatas) dan hendaklah ia mendekat kepadanya.

 Tata Cara Shalat
 Raka’at Pertama
1. Berdiri tegak menghadap kiblat (ka’bah), pandangan ke tempat sujud tanpa berpaling. Bila tak kuasa berdiri maka boleh dengan duduk.
2. Niat shalat dalam hati tidak dilafadzkan (diucapkan)
3. Takbiratul-Ihram, atau takbir permulaan yang mengharamkan pelakunya beramal selain amalan shalat. Takbiratul Ihram dilaksanakan dengan mengucapkan الله اكـبر sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak.
4. Bersedekap (meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada).
Membaca do’a Iftitah (pembuka)
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللّهُمَّ اَغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ باِلْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ (رواه البخاري ومسلم)
( ALLAAHUMMA BAA’ID BAYNIY WA BAYNA KHATHAAYAAYA KAMA BAA’ADTA BAYNAL-MASYRIQI WAL-MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINIY MIN KHATHAA-YAAYA KAMĀ YUNAQQATS-TSAUBUL-ABYADHU MINAD-DANAS, ALLAAHUMMA AGHSILNIY MIN KHATHAAYAAYA BIL-MAA`I WATS-TSALJI WAL-BARADI )
Artinya :
Ya Allah jauhkanlah antara diriku dan dosaku, sebagaimana engkau telah menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah bersihkanlah diriku dari dosa-dosa sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah sucikanlah diriku dari dosa dan kesalahan dengan air, salju dan embun (HR. Bukhari-Muslim)
5. Membaca ta’awwudz
أعُوْذُ باِللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
(A’UDZU BILLAAHI MINASY-SYAITHAANIR-RAJIIM)
Aku berlindung kepada Allah dari Syaitan yang terkutuk
6. Membaca surat alfatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيم ِ(3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم َ(6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
(BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM. ALHAMDU LILLAAHI RABBIL- ‘ALAMIIN. ARRAHMAANIRRAHIIM. MAALIKI YAUMID-DIIN. IYYAAKA NA’BUDU WA IYAAKA NASTA’IIN. IHDINASH- SHIRAATHAL-MUSTAQIIM. SHIRATHAL-LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL-MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LADZH-DZHAALLIIN.)
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  Segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam  Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  Yang menguasai Hari Pembalasan  Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan  Tunjukilah kami jalan yang lurus  Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat 
7. Ucapkan amin أمِيْنsetelah Waladzdzhalliin. Amin artinya : “perkenankan-lah”
8. Membaca beberapa ayat atau surat dalam al-Qur`an yang telah dihafal.
9. Ruku’ yaitu mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu kemudian diturunkan sambil membungkukan tubuh dan meluruskan punggung sedangkan kedua tangan bertumpu di atas kedua lutut dengan jari-jari terbuka. Ketika ruku’ harus thuma’ninah (sempurna, tenang dan tidak terburu-buru). Dalam ruku’ membaca do’a :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
(SUBHAANA RABBIYAL-‘AZHIIM) 3X
Maha suci Rabbku yang Maha Agung
Atau membaca; سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
(SUBHAANAKA ALLAHUMMA RABBANAA WA BI-HAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII)
Maha suci Engkau Yaa Allah, yaa Rabb kami dan dengan memuji Engkau, Yaa Allah ampunilah dosaku
10. Bangkit dari ruku’ dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan pundak lalu menurunkannyanya lurus sebagaimana permulaan shalat dan membaca سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ )Allah mendengar bagi siapa saja yang memuji-Nya). Kemudian dilanjutkan dengan membaca :
Atau membacaرَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ (Rabbanaa wa Lakal-hamdu)
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ
وَمِلْءُ مَا شِئتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
(RABBANAA LAKAL-HAMDU MIL`US-SAMAAWAATI WA MIL`UL-ARDHI WA MIL`U MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA’DU)
Artinya: Ya Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan Bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki satelah itu.
11. Sujud dengan Thuma`ninah. Rasulullah apabila hendak sujud beliau mengucapkan takbir tanpa mengangkat kedua tangan lalu turun dan meletakkan kedua tangannya itu ke tanah sebelum meletakkan kedua lututnya. Anggota tubuh yang harus menempel di tempat sujud adalah dua telapak tangan, dua lutut, jari-jari dua kaki, dan wajah. Nabi s.a.w ketika sujud meletakkan dua telapak tangannya, merapatkan jari-jarinya, menegakkan lengannya dan menjauhkannya dari lambung serta menghadapkannya ke arah kiblat.
إِذَا سَجَدْتَ فَضَعْ كَفَّيْكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ (رواه مسلم وابو عوانة)
Apabila kamu sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua siku lenganmu (HR. Muslim dan Abu ‘Awanah)
Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda: “janganlah seseorang diantara kamu membentangkan kedua lengannya seperti anjing membentangkan kedua kaki depannya” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad)
Do’a ketika sujud :
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى (SUBHAANA RABBIYAL-A’LAA) 3x
Artinya : Maha suci Rabbku yang Maha Tinggi
Atau membaca
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
(SUBHAANAKA ALLAHUMMA RABBANAA WA BI-HAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII)
Artinya : Maha suci Engkau Yaa Allah, yaa Rabb kami dan dengan memuji Engkau, Yaa Allah ampunilah dosaku.
Dilarang membaca Qur`an ketika sujud dan dianjurkan untuk mengagungkan dan meminta ampunan kepada Allah s.w.t.
12. Bangkit dari sujud dengan bertakbir kemudian duduk di atas telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan, ujung-ujung jari kaki ditegakkan dan searah dengan kaki. Tangan diletakkan diatas paha dan ujung-ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
Dalam duduk diantara dua sujud itu baca do’a :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
(ALLAAHUMMAGHFIRLII WAR-HAMNII WAJ-BURNII WAR-FA’NII WAH-DINII WA ‘AAFINII WAR-ZUQNII)
Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, tutuplah ke’aibanku, angkatlah derajatku, berikanlah aku petunjuk, sehatkanlah daku dan berilah aku rizki (HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Hakim)
13. Setelah itu sujud lagi yang kedua sambil bertakbir. Caranya sama dengan sujud yang pertama baik dalam bacaan maupun dalam gerakan.
 Raka’at Kedua
14. Bangkit dari sujud dengan bertakbir, namun kedua tangan tidak diangkat seperti halnya pada permulaan qiyam (berdiri). Pada raka’at kedua dan seterusnya iftitah ditiadakan, sedangkan gerakan dan bacaannya sama seperti raka’at yang pertama.
15. Baca ta’awwudz dan alfatihah kemudian baca surat atau ayat-ayat al-Qur`an yang mudah atau yang telah dihafal.
16. Ruku’ sambil bertakbir kemudian baca do’a ruku sebagaimana pada raka’at pertama (lihat no. 9)
17. Berdiri I’tidal membaca سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ kemudian membaca do’a I’tidal sebagaimana pada raka’at pertama (lihat no. 10)
18. Sujud sambil takbir dengan tanpa mengangkat kedua tangan, dalam sujud itu baca سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى sebanyak 3X atau membaca:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
(SUBHAANAKA ALLAHUMMA RABBANAA WA BI-HAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII)
Artinya : Maha suci Engkau Yaa Allah, yaa Rabb kami dan dengan memuji Engkau, Yaa Allah ampunilah dosaku.
19. Kemudian bangkit dari sujud dan bertakbir kemudian membaca do’a duduk diantara dua sujud sebagaimana pada raka’at pertama
20. Kemudian takbir lalu sujud lagi dan baca do’a sujud.
21. Bangkit dari sujud kedua sambil bertakbir dan duduk sebagaimana duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy).
Dari Ibnu Umar r.a, bahwasanya Rasulullah s.a.w adalah apabila beliau duduk untuk tasyahhud, beliau meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri, dan menaruh tangannya yang kanan di atas lututnya yang kanan, dan beliau menggenggamkan tangannya (yang kanan) dengan genggaman 53 (lima puluh tiga), seraya berisyarat dengan jari telunjuknya, dalam riwayat lain; “dan beliau juga menggenggamkan semua jari-jarinya dan berisyarat dengan jari yang ada disamping ibu jari (telunjuk).” (HR. Muslim dan Abu ‘Awanah)
Kemudian membaca do’a tasyahhud dan shalawat :
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(ATTAHIYYAATU LIL-LAAHI WASH-SHALAWAATU WATH-THAYYIBAAT, AS-SALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH, AS-SALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAAHISH-SHAALIHIIN, ASYHADU AL-LAA ILAAHA ILAALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASUULUHU, ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA SHALLAYTA ‘ALAA IBRAAHIIMA WA ‘ALAA AALI IBRAAHIIMA INNAKA HAMIIDUM-MAJIID. ALLAHUMMA BAARIK ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA ‘ALAA IBRAAHIIMA WA ‘ALAA AALI IBRAAHIIMA INNAKA HAMIIDUM-MAJIID.)
Artinya :
Segala penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan atasmu wahai Nabi, juga anugerah dan berkah-Nya. Semoga keselamatan atas kami dan atas segenap hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah Anugerahkanlah rahmat atas Muhammad s.a.w dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah menganugerahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berkahilah Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.
 Raka’at yang ketiga
Sama sebagaimana raka’at yang pertama dan kedua, hanya saja setelah bangkit dari duduk tasyahhud dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan sebatas pundak atau sejajar dengan bahu sambil bertakbir, kemudian melanjutkan raka’at shalat yang tersisa. Ini bila shalat tersebut adalah shalat maghrib, Dzuhur ‘Ashar dan Isya namun shalat subuh selesai pada raka’at yang kedua.
Pada raka’at ketiga setelah bangkit dari duduk tasyahhud lalu takbir, kemudian membaca alfatihah dan disunnahkan untuk membaca surat. Pada shalat maghrib raka’at ketiga adalah raka’at yang terakhir, kemudian mengucapkan salam bagi Shalat Maghrib.
 Raka’at keempat
Setelah bangkit dari sujud dari raka’at yang ketiga, maka pelaksanaannya sama sebagaimana pada raka’at yang kedua, namun setelah bangkit dari sujud yang terakhir, duduklah dengan duduk tawarruk, yakni dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah tulang kering kaki kanan, sedangkan kedua tangan diletakkan di atas paha dengan cara sebagaimana pada tasyahhud awal. Pada tasyahhud akhir ini, do’a yang dibaca sama dengan do’a pada tasyahhud awal. Setelah selesai membaca do’a tasyahhud lalu membaca do’a :
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
(ALLAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WA MIN ‘ADZAABIL-QABRI WA MIN FITNATIL-MAHYAA WAL-MAMAATI WA MIN SYARRI FITNATIL-MASIIHID-DAJJAAL.)
Artinya :
Ya Allah Aku berlindung kepada Engkau dari siksa Jahannam dan siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari kejahatan fitnah Dajjal.
kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam السلام عليكم ورحمة الله dengan menengok kekanan lalu kekiri. Pada shalat Dzuhur ‘Ashar dan Isya, raka’at keempat adalah raka’at yang terakhir.
 Hal-hal yang dilarang dalam shalat
1. Tergesa-gesa dalam shalat (tidak Thuma`ninah). Ketika ada salah seorang shalat dengan tergesa-gesa, Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, barangsiapa mati dalam keadaan seperti ini, dia mati bukan dalam millah Muhammad. Dia mematuk dalam shalat seperti burung gagak mematuk darah. (HR. Ibnu Khuzaimah)
2. Menoleh atau menengadahkan pandangannya ke langit.
3. Banyak Bergerak-gerak dalam shalat kecuali bila ada keperluan yang dibolehkan oleh syari’at, seperti :
 Membunuh ular, kalajengking dan hewan yang membahayakan diri kita.
 Menolak orang atau sesuatu yang akan lewat dalam sutrah kita.
 Menggendong anak kecil.
 Menjawab salam dengan isyarat tangan.
 Bertepuk tangan bagi wanita, apabila Imam salah.
 Bergeser atau maju untuk mengisi kekosongan shaff.
 Imam menarik ma`mum apabila posisi ma`mum salah dan ma`mumnya harus menurutinya.
 Mundur untuk menemani seseorang yang menariknya untuk mendirikan shaff baru di belakang.
 Apabila di mulutnya ada sesuatu yang mengganggu ia boleh meludah ke sebelah kiri atau ke sapu tangannya.
 Maju untuk menggantikan Imam apabila Imam batal shalatnya.
4. Menguap (diusahakan untuk menahannya)
5. Membunyikan ruas tangan
6. Menahan buang air besar atau kecil dan kentut.
7. Bertolak pinggang.
8. Melihat atau menggunakan pakaian yang mengganggu karena corak dan gambarnya.
9. Isbal (memakai pakaian sampai menyentuh lantai)
10. Shalat di depan makanan yang telah terhidang.
11. Shalat di sa’at sedang mengantuk.
12. Menetapkan tempat shalat yang khusus di masjid kecuali imam
 Hal-hal yang membatalkan shalat
1. Tidak mengerjakan rukun-rukun dan syarat sahnya shalat.
2. Makan dan minum.
3. Berbicara dengan sengaja bukan untuk menegur imam yang salah.
4. Menoleh/ memalingkan badan dari arah kiblat.
5. Mengalami hadats kecil atau hadats besar.
6. Tertawa-tawa sedikit atau banyak.
7. Dilewati oleh perempuan baligh, keledai dan anjing hitam di dalam batas sutrahnya (HR. Ibnu Khuzaimah, Thabrani dan Hakim)
 Perbuatan yang diperkenankan ketika shalat
1. Menangis, merintih, baik karena sangat takut kepada Allah atau karena sebab-sebab lain yang tak bisa ditahan, seperti karena sakit atau penderitaan yang tak terhingga.
2. Membunuh binatang yang membahayakan diri kita, seperti ular dll.
3. Berjalan sedikit karena ada keperluan, seperti memperbaiki shaff atau membukakan pintu dengan syarat tidak berpaling dari kiblat.
4. Menggendong anak kecil di waktu shalat.
5. Menjawab salam dengan isyarat.
6. Bertasbih bagi laki-laki dan menepuk tangan bagi wanita untuk mengingatkan kesalahan imam.
7. Menahan menguap dengan menutup mulut.
8. Membaca surat dengan melihat al-Qur`an.
9. Berludah kekiri (ke bawah telapak kaki kiri) atau ke sapu tangan.
 Hal-hal yang Diharuskan/dianjurkan dalam Shalat.
1. Mendekatkan diri kepada pembatas (sutrah) ketika ada yang memaksa lewat. (diharuskan)
2. Menolak atau mencegah agar orang tidak lewat di depan kita (di dalam sutrah). (diharuskan)
3. Merapatkan shaff dan meluruskannya.(diharuskan)
4. Berdo’a ketika membaca ayat-ayat adzab dan rahmat. (dianjurkan)
5. Membaca ta’awudz dan meludah kekiri ketika shalat untuk menghilangkan keraguan. (dianjurkan). Rasul bersabda :
قالَ عُثْمَانُ ابْنُ عَاصٍ، يَارَسُوْلَ اللهِ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ صَلاَتِيْ وَقِرَاءَتِيْ يُلَبِّسُهَا عَلَيَّ، فَقَالَ رَسُوْلَ اللهِ ذِاكَ الشَّيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خِنْزِبٌ، فَإِذَا أَحْسَسْـتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ، وِاتْفُلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلاَثًا، قَالَ فَفَعَلْتُ ذَالِكَ فَأَذْهَبَهُ اللهُ عَنِّيْ (رواه مسلم و أحمد)
Utsman bin ‘Ash berkata kepada Nabi s.a.w, “Wahai Rasulullah, setan telah menggangguku ketika aku membaca bacaan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau”. Rasulullah s.a.w bersabda: “itulah setan yang bernama Khinzib, jika kamu merasakan gangguannya, bacalah ta’awwudz dan meludahlah ke sebelah kirimu tiga kali”. Ia berkata: “saya-pun melakukan hal itu, kemudian Allah menghilangkan keraguan dari diriku.” (HR. Muslim & Ahmad)

 Kehabisan waktu Shalat
Bagi orang yang lupa atau tertidur sehingga habis waktu shalat, maka shalatlah ketika ia teringat walaupun waktunya sudah lewat. Rasulullah menegaskan dalam haditsnya :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَسِيَ صَلَاةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذَلِكَ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Dari Anas bin Malik r.a dari Nabi s.a.w ia bersabda: Barangsiapa yang lupa mengerjakan shalat maka shalatlah ketika teringat, tidak ada kafarat (tebusan) selain dengan melaksanakannya (dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku). (HR. Bukharie-Muslim)
 Shalat Berjama’ah
Shalat berjama’ah adalah shalat yang dilaksanakan bersama-sama dan dipimpin oleh seorang imam dan dikuti oleh yang lainnya yang dinamakan ma’mum. Sebelum melaksanakan shalat berjama’ah dianjurkan untuk adzan dan iqamat. Orang yang menyerukan adzan disebut muadzin. Adzan biasanya dilaksanakan di masjid untuk memanggil orang-orang agar melaksanakan shalat secara berjama’ah di masjid. Sedangkan iqamat adalah ajakan buat berdiri shalat. Yang melaksanakan adzan atau Qamat siapa saja boleh baik imam ataupun ma’mum, kecuali wanita.

Lafadz adzan
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكبَرُ 2×
أَشْهَدُ أَنْ لاََّ إِلَهَ إِلاَّ الله 2×
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ 2×
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ 2×
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ 2×
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكبَرُ لاَاِلَـهَ إِلاَّ اللهُ

Adzan Subuh sama sebagaimana yang tersebut di atas. Adapun lafadz :
الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّومِ 2×
Shalat itu lebih baik daripada tidur 2X
Adalah untuk adzan awal. Muhammad bin Ismail al-Kahlani dalam Kitabnya Subulussalam, menyebutkan bahwa tatswib diucapkan pada adzan awal, kira-kira 60 menit sebelum masuk waktu subuh, atau pada sa’at fajar kadzib. Adzan awal berfungsi untuk membangunkan orang agar shalat tahajjud ataupun sahur. Memang ada hadits yang menyebutkan bahwa tatswib itu pada waktu subuh secara umum, namun hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasaie mentaqyidnya (menjelaskan kekhususannya), berikut bunyinya :
الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّومِ 2× فِيْ اْلأَذَانِ الأَوَّلِ مِنَ الصُّـبْحِ (رواه ابن خزيمة)
Ashshalatu Khairumminannaum 2X adalah di dalam adzan awal dari subuh.

Lafadz Iqamat
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاََّ إِلَهَ إِلاَّ الله
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ 2×
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكبَرُ لاَاِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
Keterangan
 Disunnahkan bagi orang yang mendengar adzan untuk menjawabnya dengan lafadz yang sama seperti yang diucapkan oleh Muadzin, kecuali pada lafadz حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ dan حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ maka ketika mendengar lafadz itu ucapkanlah :
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan kehendak Allah
 Disunnahkan sesudah adzan berdo’a :
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدَنِ الْوَسِيْلَةَ وَ الْفَضِيْلَةَ وَابْعَـثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدَنِ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ
(ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID-DA’WATIT-TAAMMAH WASH-SHALAATIL-QAA`IMAH, AATI MUHAMMADANIL-WASIILATA WAL-FADHIILATA WAB’ATSHU MAQAAMAM-MAHMUUDANIL-LADZI WA’ADTAH)
Artinya: Ya Allah, Rabb yang mempunyai panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan ini, berikanlah kepada Muhammad derajat yang tinggi dan pangkat yang mulia dan bangkitkanlah Muhammad di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya (HR. Bukharie dan Ashhabus- Sunan)

Adab-Adab Shalat Berjama’ah
 Ma’mum harus mengikuti Imam dalam segala halnya dan tidak boleh mendahuluinya.
 Imam haruslah orang yang lebih pandai dari mereka tentang Islam dan lebih fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur`an.
 Imam hendaklah merapikan shaff jama’ahnya. Apabila makmumnya seorang maka letaknya di sebelah kanan Imam dengan mundur sedikit ke belakang, namun bila ma’mumnya lebih dari seorang maka letaknya dibelakang imam. Hendaklah mereka merapatkan shaff di belakang Imam.
 Dalam pengaturan shaff, orang-orang tua dan orang-orang yang faham Islam shaffnya di depan dan didahulukan dibanding anak-anak, kemudian baru wanita.
 Pada shalat Maghrib, Subuh, Isya, Jum’at, Taraweh &
Read Full 0 comments
 
Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Followers

Reccent Comments

© Free News Template Copyright by BLOGGOA | Template by Fanchon0706 | Blog Trick at BLOGGOA