Tuesday, December 02, 2008
hilangKAN strEEZ lewat CAVING
Banyak cara yang dilakukan orang untuk menghilangkan stres. Dari mulai jalan-jalan ke pantai hingga melakukan aktivitas membahayakan yang bisa mengancam jiwa. Misalnya hobi caving atau menjelajahi gua yang banyak digeluti para pencinta alam.
caving adalah pekerjaan sekaligus hobi yang bisa menjadi candu dan melepaskan stres sekaligus. Sejak tahun 2000 saya bergabung di organisasi MAHACALA (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Haluoleo) sekadar untuk petulangan saja
. Saya mulai menyukainya kegiatan ini sejak tahun 2001 di mulai dari ekspedisi pengambilan nomor di Wawonii (Sultra)
Lambat laun aktivitasnya itu membuat saya semakin menyukai alam goa dan mulai mempelajari teknik caving seperti single rope technique (SRT), rescue vertical, mapping sebagai modal dasar untuk mendukung kegiatan penelitian di gua.
Banyak hal yang membuat saya menjadi kecanduan pada hobi menjelajah goa. Mulai dari pengenalannya dengan kehidupan hewan gua, hingga keindahan ornamennya.
"Terutama tantangannya di mana kita harus pandai manjat, bisa berenang, bisa mendaki gunung, bisa orientasi medan, bisa peta kompas, sampai menyelam semua ada di caving. Itulah yang bikin saya ketagihan, dimana semua itu bisa melupakan segala masalah dan merasa terlahir kembali setelah merasakan gelap, dingin, lembab serta suara tetesan air dalam gua itu. "Dari caving saya banyak belajar tentang hidup dan juga bisa mengukur sejauh mana kemampuan saya serta pengalaman caving telah memberikan banyak pelajaran untuk menjadi lebih mandiri, berjiwa sosial tinggi, mampu beradaptasi dengan cepat, dan mampu menjadi quick decision maker di saat menghadapi kondisi yang tak terduga.
Sebagai olahraga sekaligus hobi yang menantang maut, caver haruslah terus waspada selama menjelajah.
Beragam peralatan haruslah mereka miliki sebelum memasuki wilayah tujuan, seperti helm dengan penerangan, sepatu boot khusus, baju mudah kering (cover all), senter kedap air, perahu karet, single rope tali khusus sejenis webbing atau karmantel, dan makanan yang berenergi tinggi seperti gula merah.
"Yang terpenting adalah kita harus memiliki etika ber-caving yaitu take nothing but pictures, kill nothing but time, leave nothing but footprints, dan cave softly," jelas Cahyo.
caver pemula harus memiliki pengetahuan dasar bagaimana menelusuri gua horisontal yang aman, jangan pernah masuk gua di musim penghujan. Para penjelajah gua juga harus mengetahui karakteristik gua yang akan dimasukinya, memiliki keterampilan tali-menali (simpul), teknik penelusuran vertikal dengan SRT, dasar-dasar vertical rescue (self rescue) ataupun rescue terpadu.
Pengetahuan tersebut untuk menghindari risiko kecelakaan yang kemungkinan besar bisa terjadi. Di Indonesia banyak kecelakaan hingga meninggal dunia ketika aktivitas caving dilakukan. patah tulang karena terjatuh atau cedera tubuh biasanya menjadi risiko yang harus dihadapi para petualang gua ini. Mereka juga harus waspada terhadap berbagai binatang yang biasanya ada di luar mulut gua seperti ular kobra, kalajengking, dan ikan lele.
"Yang terpenting kita mesti menjalani semuanya sesuai prosedur, maka semuanya dipastikan akan aman-aman saja,"
Cara caver ini juga tergabung dalam berbagai komunitas caving yang ada di Tanah Air saat ini seperti Subterra Community, Hikespi (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia), Indocavers Indonesia, forum karst Gunung Sewu atau Penggiat Speleologi Sultra (PS2)
Pada ajang inilah biasanya mereka juga membahas tentang menjaga kelestarian gua, dan upaya menjadikan gua sebagai tempat tujuan wisata.
"Keberadaan komunitas dan juga klub ini selain untuk ajang kumpul-kumpul juga untuk membatasi kerusakan alam yang bisa ditimbulkan dari para pencinta alam yang tidak bertanggung jawab,"
0 comments:
Poskan Komentar